Matahari Kita : Yang Paling Sunyi Sebelum Badai Besar

Teleskop GalileoGalilei

Matahari kita, sejak Teleskop pertama Galileo  memungkinkan astronom mengamati langit luas, para astronom Eropa telah mengetahui bahwa matahari kita mengalami siklus badai magnetik kuat secara reguler--titik-titik matahari--yang diikuti oleh periode kesunyian yang dapat diramalkan. Siklus ini telah diamati secara teratur sejak 1610. Sejak pengukuran dimulai, 23 siklus titik matahari, rata-rata 11 tahun untuk tiap siklus, telah terjadi--dengan terakhir dimulai pada Mei 1996. Kapan tepatnya siklus paling terakhir akan selesai masih misteri--sampai musim semi 2006, ketika NASA melaporkan peristiwa yang telah dinanti-nanti oleh para astronom..

Pada 10 Maret tahun itu, kilau titik matahari dan solar tiba-tiba berhenti, dan matahari menjadi "sunyi", menandakan akhir dari siklus titik matahari saat itu.

Namun demikian, kesunyian ini menyesatkan.

          Akhir dari satu siklus adalah indikasi bahwa siklus baru--dan badai baru--sudah dimulai. Apa yang membuat siklus yang datang begitu berbeda adalah bahwa kekuatan titik matahari yang diamati sejak 1986 sampai 1996 mengungkapkan bahwa siklus berikutnya akan menjadi yang paling kuat yang pernah tercatat. " Siklus titik matahari berikutnya akan lebih kuat sebesar 30-50 persen daripada yang sebelumnya."

Badai Besar Matahari

          Titik matahari yang diciptakan dalam siklus terdahulu diperkirakan memperbanyak diri mereka sendiri dan "muncul kembali sebagai titik matahari yang lebih besar" dalam siklus baru nanti. Bila demikian, badai magnetik matahari akan menjadi yang kedua dalam kekuatan atau intensitasnya setelah yang terjadi pada 1958, ketika cahaya udara (aurora borealis) menyinari langit malam jauh di Meksiko selatan. Namun, pada saat itu kita belum memiliki teknologi komunikasi seperti sekarang ini, seperti satelit, yang dapat diganggu  oleh badai seperti itu.

Titik-titik Matahari

          Berdasarkan siklus 1986-1996, Dikpati dari NCAR menempatkan proyeksi waktu untuk titik matahari maksimum pada 2012, bersamaan dengan kalkulasi Maya tentang posisi galaktika matahari kita. Karena gejala ini belum pernah terjadi dengan populasi dan teknologi yang kita miliki sekarang ini, tidak ada yang tahu pasti apa efek yang mungkin dihasilkan badai matahari ini pada masa depan kita.