Keju Membahayakan Kesuburan Pria

Diposting oleh Unknown on Rabu, 24 Oktober 2012


Keju membahayakan kesuburan pria, pria yang ingin menimang buah hati sebaiknya menghindari keju. Demikian kesimpulan yang diperoleh dari studi para peneliti Universitas Harvard. Seperti artikel ini juga.


Asupan 28 gram keju setiap hari atau sekitar dua sendok makan terbukti secara dramatis merusak kesuburan pria. Akibatnya, pria-pria itu memiliki kualitas sperma yang lebih buruk dibandingkan dengan pria umumnya. Para peneliti percaya bahwa hormon wanita yang ada pada produk susu secara alami mengganggu kemampuan pria bereproduksi. 

gambar keju


Ilmuwan dari Harvard School of Public Health di Boston, AS, membandingkan diet dari 189 pria berusia 19-25 tahun. Tak ada yang mengalami kelebihan berat badan dan semuanya berolahraga minimal satu setengah jam seminggu. 
Semua pria juga diminta menulis seberapa sering mereka makan produk susu, buah-buahan, daging dan beberapa jenis makanan selama seminggu. Kemudian sperma diamati termasuk gerakan dan bentuk sperma. Hasilnya, sperma laki-laki yang makan lebih dari tiga porsi makanan penuh lemak susu tiap hari, 25 persen memiliki kualitas sperma buruk daripada pria yang mengasup sedikit olahan susu atau tidak sama sekali. 


Myriam Afeiche, yang memimpin penelitian, menjelaskan bahwa hormon estrogen pada wanita  yang ada dalam susu sapi mempengaruhi kesuburan pria. Kemungkinan lainnya juga akibat pestisida yang ada dalam produk susu. 

"Meski produk susu penuh lemak dapat mempengaruhi kualitas sperma, hanya sedikit studi yang membuktikannya secara langsung. Ini dikaitkan dengan tingginya hormon reproduksi wanita," katanya.


Namun Dr Allan Pacey, pakar kesuburan di Universitas Sheffield, pria tak harus menghentikan kebiasaan minum susu. Meski kesuburan menurun, mereka bisa tetap bisa bereproduksi. "Meskipun turun, itu tidak membahayakan."


Dalam sebuah studi terpisah, peneliti yang sama menemukan bahwa pria muda yang makan karbohidrat memiliki jumlah sperma yang lebih rendah. Diduga pria akan lebih cenderung obesitas, yang mengubah keseimbangan hormon termasuk hormon reproduksi.



Semoga bermanfaat yang ada di blog ini boys ^_^

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar