Ilmu Pengetahuan Maya

Ilmu Pengetahuan Maya didasarkan pada prinsip resonansi. Ilmu pengetahuan kita, seperti dihasilkan pada abad ke-17, didasarkan pada materi -- bahwa materi adalah realitas akhir yang dapat diketahui. Namun demikian, sains modern telah hadir dimana hal ini tidak lagi jelas. Sains modern telah sangat mendekat pada titik dimana sains Maya dimulai. Sains Maya mengasumsikan bahwa faktor kunci dalam operasi universal adalah faktor resonansi--siklus getaran atau gelombang getaran. Gelombang ini mencapai titik kondensasi tertentu dan menjadi materi atom, partikel subatom, dan seterusnya. Tetapi, sifat yang mendasari realitas ini adalah vibrasi atau getaran, dan resonansi.

Kebudayaan Bangsa Maya

          Resonansi adalah kualitas. Kata "resonansi" berarti "untuk bersuara lagi, untuk bergaung". Tipe medium tertentu memungkinkan sinyal getaran untuk lewat dari pembawa ke penerima. Sinyal getaran adalah frekuensi dari hal tertentu. Dalam perspektif Maya, semua realitas dibangun dari tingkat frekuensi berbeda.

         

          Kunci berbeda yang lain antara sains Maya dan sains modern adalah bahwa sains modern umumnya berasumsi bahwa realitas satu-satunya yang dapat diketahui adalah dunia materi yang dapat kita rasakan atau alami melalui indra kita, dan tidak mengakui adanya realitas dan dimensi lain yang hadir bersama realitas materi ini. Properti resonansi yang memungkinkan dimulainya pemahaman tentang dimensi lain yang juga hadir berada dalam konsep tentang nada tambahan, misalnya. Setiap nada memiliki kualitas getaran dan juga tambahan nada. Tambahan nada terjadi dalam banyak oktaf berbeda, walaupun dalam realitas kita, kita hanya mendengar satu nada. 

Kalendar Maya

          Realitas yang kita alami saat ini ketika kita sedang duduk disini dan mendengarkan atau berbicara adalah satu nada, tetapi dalam saat yang sama, didalamnya ada tambahan nada berbeda. Tambahan nada berbeda ini adalah kunci bagi kehadiran dimensi lain yang berbeda--dimensi realitas berbeda yang juga hadir bersama dengan realitas yang biasanya kita asumsikan sebagai satu-satunya yang nyata.