Kitab Suci Weda, Agama
Hindu berpangkal pada kitab suci Wedha.
Wedha adalah kumpulan wahyu dari Hyang Widhi yaitu Tuhan Yang Maha Esa
yang diterima oleh Maharesi – Maharesi dahulu di India. Menurut penelitian para
ahli, bahwa Wedha telah berumur ribuan tahun dan diwahyukan antara 2500 – 1500
SM. Wahyu itu didengar oleh Maharesi – Maharesi dahulu antara lain adalah
Maharesi Wyasa dalam suasana yoga – semadhi, maka itulah Wedha yang disebut Sruti. Wedha yang mempunyai tafsir dan penjelasan disebut
Smrti. Baik Sruti maupun Smrti merupakan kitab suci yang tidak diragukan lagi
kebenarannya dan menjadi sumber dari pada dharma atau Agama Hindu. Wedha
sebagai kitab suci merupakan sumber ajaran Agama Hindu karena dari Wedha
mengalir ajaran kebenaran, kebajikan, dan kesucian. Ajaran Wedha memberikan
vitalitas terhadap kitab – kitab kesusastraan Hindu, seperti kitab Smrti,
Itihasa, Purana, Tantra, Upanisad, dan Dharsana. Wedha adalah kitab tertua yang
merupakan sumber ajaran agama, sumber tertinggi dari semua sastra agama, dan
berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Wedha mengandung ajaran yang memberikan
keselamatan di dunia dan di alam baka nantinya. Wedha juga menuntun tindakan
dan perilaku manusia sehingga menjadi manusia yang berguna dan dapat
menjalankan kehidupan dengan sebaik – baiknya. Namun demikian, ajaran wedha
tidaklah terbatas hanya menuntun hidup bermasyarakat saja, tetapi juga dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Seperti
yang kita ketahui, penerima wahyu pertama Wedha adalah Sapta Rsi. Sapta Rsi
merupakan golongan wipra yang dianggap sebagai nabi penerima wahyu pertama
Wedha. Seorang Rsi mempunyai sifat tertentu dan jabatan tertentu. Ia adalah
pendeta, sastrawan, dan juga nabi. Tujuh Rsi yang merupakan Rsi yang paling
banyak disebutkan namanya sebagai nabi sumber pertama penerima wahyu Wedha dari
Dewa Brahma adalah Maha Rsi Gretsamada, Maha Rsi Wiswamitra, Maha Rsi Wamadewa,
Maha Rsi Atri, Maha Rsi Bharadwaja, Maha Rsi Wasista, dan Maha Rsi Kanwa.
Peranan
Sapta Rsi sebagai penerima wahyu,
a.
Maha Rsi Gretsamada, Ia adalah Maha Rsi
yang dihubungkan dengan turunnya ayat – ayat suci Wedha terutama Rg. Wedha
Mandala II. Sayangnya sejarah kehidupan Maha Rsi Gretsamada tidak banyak
diketahui. Maha Rsi Gretsamada adalah keturunan dari Siwa Hottra dari keluarga
Angira.
b.
Maha Rsi Wiswamitra, Maha Rsi ini
merupakan Rsi kedua yang sering disebut – sebut. Beliau juga diduga sebagai
penerima wahyu yang wahyunya dihimpun dalam Wedha seluruh Mandala III. Kitab
Mandala III terdiri atas 58 sukta yang terdiri atas beberapa mantra.
c.
Maha Rsi Wamadewa, Beliau dihubungkan
dengan ayat – ayat Mandala IV di dalam ayat – ayat Rg. Wedha. Mengenai riwayat
hidup Rsi Wamadewa tidak banyak diketahui karena kurangnya informasi tentang
dirinya. Hampir semua mantra – mantranya yang terdapat dalam Mandala IV
diterima oleh Rsi Wamadewa. Salah satu dari mantra yang terpenting, yaitu
Gayatri, yang tidak terdapat didalam Mandala IV tetapi dikatakan di dalam Mandala
III.
d.
Maha Rsi Atri, Beliau banyak dikaitkan
dengan turunnya ayat – ayat yang dihimpun dalam Mandala V. Sebagai Maha Rsi,
nama beliau tidak banyak dikenal. Nama Atri juga dihubungkan dengan keluarga
Angira. Nama – nama yang banyak disebutkan di dalam Mandala V adalah Dharma,
Prabuwashu, Samwarana, Ghaurawiti, Putra
Sakti, dan Putra Prajapati. Di dalam Mandala V terdapat 87 sukta. Dari 87, 14
sukta diturunkan melalui Atri sedangkan yang lainnya ditirunkan melalui keluarga
Atri. Dalam catatan, ada 36 anggota Keluarga Atri yang dianggap sebagai
penerima wahyu Wedha terutama Mandala V.
e.
Maha Rsi Bharadwaja, Mandala VI adalah
himpunan ayat – ayat yang diturunkan melalui Maha Rsi Bharadwaja. Buku ini
memuat 75 sukta. Menurut keasliannya, buku yang ke VI tampaknya lebih tua dari
buku – buku yang ke V. tetapi dalam urutan ditetapkan sesudah buku V. Hampir
seluruh isi Mandala VI ini adalah kumpulan dari Bharadwaja.
f.
Maha Rsi Wasista, seluruh buku Mandala
ke VII dianggap merupakan himpunan yang diturunkan melalui Rsi Wasista atau
keluarganya. Putra Maha Rsi Wasista bernama Sakti. Dari catatan yang ada
seperempat dari Mandala VII diturunkan melalui putranya.
g.
Maha Rsi Kanwa, merupakan Maha Rsi ke-7
yang disebut – sebut namanya. Ia dianggap sebagai penerima wahyu Wedha yang
dihimpun dan merupakan Mandala VIII dengan isinya yang bermacam – macam.
Disamping ayat – ayat yang seolah – olah tiap – tiap mandala merupakan kelompok
sendiri yang sulit ditentukan adalah mandala – mandalanya. Itu masih banyak
nama – nama yang dihubungkan dengan Mandala VIII, seperti Gasukti, As Wasukti,
Pustigu, Bhrgu, Manu Waiwastra, Nipathiti, dan sebagainya.
Sifat dan Fungsi Wedha
Sifat Wedha adalah
Anadi dan Anantha, sebab Wedha merupakan sabda suci yang diterima melalui para
Maha Rsi penerima wahyu. Walaupun usia Wedha sudah tua, namun filsafat yang
terkandung di dalamnya masih relevan dengan perkembangan jaman. Sifat Wedha
dapat dikategorikan sebagai berikut :
1.
Wedha tidak berawal, karena Wedha
sebagai sabda suci yang telah ada sebelum alam diciptakan oleh – Nya.
2.
Wedha tidak berakhir karena ajaran Wedha
berlaku sepanjang jaman. Mengingat Wedha tidak berawal dan berakhir maka
disebut Anadi dan Anantha.
3.
Wedha berlaku sepanjang jaman artinya
dari jaman manusia prasejarah sampai jaman modern dari manusia tingkat
kecerdasan tinggi maupun rendah.
4.
Wedha disebut Apourucyam, maksudnya
Wedha itu tidak disusun oleh manusia melainkan diperoleh atau diterima oleh
orang – orang suci atau para Maha Rsi.
5.
Wedha mempunyai keluwesan, tidak kaku,
tapi tidak memiliki inti, dan hakikatnya Wedha bersifat fleksibel.
Kitab Wedha adalah
sumber kebenaran, sehingga dijadikan sumber kepercayaan dan keyakinan bagi umat
Hindu. Dengan demikian, Wedha mempunyai fungsi sebagai berikut :
1.
Wedha sebagai sumber kebenaran, etika,
dan tingkah laku.
2.
Wedha sebagai kitab suci Agama Hindu
dipergunakan sebagai penuntun umat manusia dalam usaha mencapai hidup suci.
3.
Wedha memberikan jaminan terhadap
keselamatan makhluk hidup di dunia baik sekarang maupun yang akan datang.
4.
Wedha merupakan ajaran kebenaran
sehingga sangat diutamakan oleh umat Hindu di dunia.
5.
Wedha merupakan keimanan dan keyakinan
yang sangat mendasar, dalam usaha membebasakan jiwanya untuk mencapai tujuan
akhir, yaitu moksartam Jagadhita Ya Ca Iti Dharma.
Kodifikasi Wedha
1.
Wedha Sruti : Reg
Wedha, Sama Wedha, Yajur Wedha, Atharwa Wedha.
2.
Wedha Smrti :
a. Wedangga, dibagi menjadi ; Siksa,
Wyakarana, Nirukta,
Jyotisa, Kalpa.
b. Upaweda, dibagi menjadi ; Itihasa, Purana,
Arthasastra, Ayur Wedha, Gandharwawedha.
{ 1 komentar... read them below or add one }
Weda, berasal dari Hyang Widdhi, seperti dinyatakan langsung oleh Hyang Widdhi dalam BG. XV.15” Weda ntakrid wedawid ewa ca ‘ham/ Akulah pencipta weda dan Aku yang mengetahui isi weda. Kitab Weda disebut juga sastrawiddhi/ sastra brahman karena berasal dari Hyang Widdhi/Brahman/Tuhan YME.
Posting Komentar